Posts

Mengenal Anak Sendiri Lewat Sidik Jari

Sebagai orang tua, sudah tentu kita harus kenal betul dengan karakter anak-anak kita. Betul tidak? Tapi apakah kita sebagai orang tua sudah benar-benar mengetahui "minat" yang akan membawa masa depan anak-anak kita? Peringatan yang selalu berulang adalah; "jangan sampai orang tua salah menempatkan pendidikan anak, yang berakibat masa depan mereka menjadi tidak maksimal". Faktor-faktor kesabaran, ketekunan, serta kasih sayang dalam mendidik anak memang seringkali menjadi penentu keberhasilan anak. Jaman dulu, para orang tua kita mendidik dengan apa adanya, dan diantara kita (hari ini) banyak yang kemudian menjadi sukses. Orang tua kita dulu tidak perlu melakukan tes sidik jari untuk mengetahui minat-bakat-potensi anaknya. Benar sekali. Pertanyaan serta pernyataan di atas memang kerap kali terjadi di kalangan para orang tua. Pro dan kontra tentang analisa sidik jari terhadap anak-anaknya memang seringkali di ikuti oleh pengalaman orang tua kita dalam mendidik. Nam

Tes Sidik Jari

Tidak ada orang tua dimanapun yang sudi melakukan Trial-Error terhadap pendidikan buah hatinya. Namun ketidaktahuan terhadap “Bakat Alami” mereka, kerap menimbulkan situasi yang pada akhirnya membuang banyak hal seperti biaya, dan waktu, yang tidak akan pernah bisa diputar kembali… Banyak orang tua yang ‘merasa’ tahu mengenai Bakat Alami atau Potensi buah hatinya. Namun kenyataannya, para orang tua tersebut dibingungkan oleh sikap mereka. Misalnya ketika masih kecil, buah hati Anda sepertinya terlihat tertarik pada satu permainan tertentu, yang Anda perkirakan, ketertarikan tersebut adalah “Bakat Alami” mereka pada bidang tersebut. Namun ketika memasuki usia sekolah, kenapa mereka terlihat lebih tertarik kepada bidang lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan ketertarikannya di waktu kecil? Pertanyaannya;“Apakah Anda (sebagai orang tua) benar-benar mengetahui “Bakat Alami” atau “Potensi” yang dimiliki oleh mereka (anak-anak Anda)?”

Pengenalan Sidik Jari

Image
'Sidik Jari' Tidak ada sidik jari yang identik di dunia ini, sekalipun di antara dua saudara kembar. Dalam dunia sains pernah dikemukakan; jika ada 5 juta orang di bumi, kemungkinan munculnya dua sidik jari manusia yang sama baru akan terjadi lagi 300 tahun kemudian. Proses identifikasi manusia masih sulit dilakukan sebelum ditemukannya tanda pengenal berupa sidik jari. Peradaban Yunani kuno telah mempelajari ilmu sidik jari alias Daktiloskopi , sebelum akhirnya berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang bernama Dermatoglyphics, yang khusus mempelajari pola karakteristik sidik jari.  Namun sebenarnya, ajaran Islam melalui Al-Qur’an sudah terlebih dahulu menerangkan, menjelaskan, serta merumuskan sistem " biometrik " yang menjadi keunggulan dan keunikan dari sidik jari tersebut.

Sejarah Ilmu Sidik Jari (Dermatoglyphics)

Banyak orang awam yang salah berpendapat bahwa analisa sidik jari hanyalah ramalan belaka. Faktanya, ilmu yang mempelajari tentang guratan serta pola yang terdapat pada sebuah sidik jari merupakan kajian ilmiah selama ratusan tahun oleh beberapa ilmuwan dan telah diadopsi ke dalam berbagai macam kepentingan. Contohnya; sebagai petunjuk identitas seseorang yang banyak diterapkan oleh institusi penegak hukum di seluruh dunia, termasuk POLRI . Hal tersebut dimungkinkan karena sifat dari pola sidik jari yang sangat unik (tidak pernah ada sidik jari yang sama persis) bahkan bagi jika mereka adalah sepasang kembar identik sekalipun. Penelitian tentang sidik jari (*bahasa ilmiah: Dermatoglyphics ) kemudian mulai dikembangkan kepada sifat-sifat bawaan manusia, atau karakter DNA seseorang. Selain unik, ternyata guratan serta pola sidik jari juga merupakan manifestasi dari sel-sel syaraf di dalam otak manusia. Hal tersebut terkait dengan Karakter, Bakat, Potensi, Kekuatan-Kelemahan, Mi

Keajaiban Sidik Jari

Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas dan berbeda satu sama lain. Itulah sebabnya, sidik jari menjadi tanda pengenal manusia untuk membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Harun Yahya, seorang tokoh pemikir Islam terkemuka,  sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis ( barcode ) sebagaimana yang digunakan saat ini. Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Apa pasal? Menurut Harun Yahya, hal itu disebabkan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.