Mengenal Anak Sendiri Lewat Sidik Jari

Sebagai orang tua, sudah tentu kita harus kenal betul dengan karakter anak-anak kita. Betul tidak? Tapi apakah kita sebagai orang tua sudah benar-benar mengetahui "minat" yang akan membawa masa depan anak-anak kita? Peringatan yang selalu berulang adalah; "jangan sampai orang tua salah menempatkan pendidikan anak, yang berakibat masa depan mereka menjadi tidak maksimal".

Faktor-faktor kesabaran, ketekunan, serta kasih sayang dalam mendidik anak memang seringkali menjadi penentu keberhasilan anak. Jaman dulu, para orang tua kita mendidik dengan apa adanya, dan diantara kita (hari ini) banyak yang kemudian menjadi sukses. Orang tua kita dulu tidak perlu melakukan tes sidik jari untuk mengetahui minat-bakat-potensi anaknya. Benar sekali.

Pertanyaan serta pernyataan di atas memang kerap kali terjadi di kalangan para orang tua. Pro dan kontra tentang analisa sidik jari terhadap anak-anaknya memang seringkali di ikuti oleh pengalaman orang tua kita dalam mendidik. Namun apakah bapak dan ibu sadar, bahwa jaman milenial sudah sangat-sangat nyata. Jaman di mana cita-cita tidak hanya terbatas ingin menjadi Dokter, Insinyur, TNI, Akuntan, Pengacara, dll.

Yup, di jaman milenial ini, jenis pekerjaan bisa sangat beragam dan terkadang tidak masuk akal. Pernahkah bapak dan ibu bayangkan, bahwa mengelola akun media sosial bisa sangat menghasilkan banyak duit ketimbang menjadi seorang dokter? Atau menjadi seorang blogger bisa menjadi terkenal melebihi ketenaran seorang artis di televisi?

Inilah jaman yang sedang kita hadapi sekarang. Saya memiliki seorang kerabat yang memiliki penghasilan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan, dan sehari-harinya hanya duduk-duduk di depan sebuah laptop di dalam kamar. Bangun sesukanya, tidur bahkan hingga larut malam. Contoh gaya hidup tersebut memang tidak pantas untuk di ikuti, namun fakta tersebut memang benar-benar terjadi saat ini.

Fakta yang lain adalah, gelar pendidikan yang banyak, atau bahkan martabat yang tinggi, tidak dapat menjamin masa depan seseorang. Ada faktor-faktor lain yang menjadi penentu sebuah kesuksesan, misalnya gaya komunikasi interpersonal seseorang. Atau bahkan gaya belajar seseorang, dan bagaimana perilaku seseorang saat sedang dalam keadaan tertekan?

Hal-hal tersebut memang sangat membingungkan. Tentang gaya belajar misalnya, kita sudah tidak bisa lagi memukul rata kepada sang anak, bahwa belajar yang benar itu adalah di depan buku atau komputer pada jam-jam tertentu. Karena jika anak bapak dan ibu memiliki gaya belajar melalui pergerakan, maka pola-pola tersebut tidak akan bisa terserap dengan baik, dan bahkan cenderung membosankan.

Lalu bagaimana kita dapat mengetahui gaya belajar anak-anak kita? Jawabannya melalui serangkaian tes psikologi yang rumit dan memakan banyak biaya. Namun ada satu metode yang lebih praktis, simpel dan jauh lebih murah. Yaitu dengan melakukan Tes Sidik Jari!

Bagaimana sebuah tes sidik jari dapat mengetauhi hal tersebut? Sebenarnya ada banyak yang akan diungkap melalui tes sidik jari oleh My DNA Indonesia selain mengetahui gaya belajar seorang anak. Berikut adalah rician hasil yang di dapat:

Hasil analisa sidik jari meliputi:

- Fungsi Mental / Kejiwaan;
- Fungsi Pemikiran;
- Kemampuan Konsentrasi;
- Bakat Bawaan / Potensi Bawaan;
- Karakteristik Bawaan;
- Pola dan Cara Berfikir;
- Bidang Kekuatan dan Bidang Kelemahan;
- Gaya Belajar Efektif Bawaan;
- Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence);
- Memetakan Kecerdasan Emosional;
- Pemikiran Alam Bawah Sadar;
- Dominasi penggunaan bagian otak;
- Distribusi efektifitas penggunaan bagian otak;
- Kecendrungan mengalami kepikunan dihari tua;
- Rekomendasi perencanaan karier;
- Metode bagi orang tua;

YAKINLAH bahwa untuk menjadi LUAR BIASA, Anda harus mengabaikan KELEMAHAN anak, dan BERFOKUS hanya pada KEKUATAN!

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Sidik Jari

Sejarah Ilmu Sidik Jari (Dermatoglyphics)

Tes Sidik Jari